Sabtu, 22 November 2008

Kontemplasi Layar Kosong

Aku tak punya kata yang pantas untuk kutuliskan kali ini, kawan. Sekian menit layar ini kosong tak mengeja kata apa pun. Entah apakah aku telah kehabisan ide untuk kutulis atau mungkin aku sudah tak ingin menuliskan apa-apa lagi. Hari-hari ini mungkin mengajarkan banyak hal, sayang tak semua terekam dengan bijaksana. Menurutmu, apakah kita termasuk ke dalam orang-orang yang merugi ketika tak pandai lagi memaknai kehidupan. Barangkali iya, menurutku. Dan aku sedemikian takut ketika kontemplasi demi kontemplasi yang kudapati tak menyisakan sepercik kesejukan dalam hati. Allah... ampuni bila kezaliman diri tlah membuat hati tak peka akan karunia yang semestinya melahirkan jutaan ungkap syukur. Ya... syukur yang yang tak hanya berupa untaian kalimat, tapi juga syukur yang nyata mewujud dalam amal. Maka ingatkan aku ya, Rabb...
Terkadang, tanya ini berseloroh pada kalimat "For this life...Just flow like the water". barangkali filosofi itu mesti kurenungkan lebih dalam. Air, yang selalu mengalir... Bukan air yang menggenang dan menjadi sumber penyakit, tempat menjadi-jadinya blooming algae. Maka hadirkanlah kelapangan dan ketentraman setiap kali menjalankan amanahMU ya Rabb, dalam lelah ataupun tidak. dalam duka maupun suka. Dalam apa pun yang ENGKAU kehendaki menjadi bagian kehidupan ini, menuntaskan satu demi satu tahapan yang ENGKAU ingini untuk membuat manusia lebih manusiawi.

Tidak ada komentar: